Jumat, 27 November 2015

An UnRequited #14

Objectives should be challenging and realistic.
-Management-

A basic concept of objective. Repeated all over the year. But I can’t imprint the simple idea to my mind when I’m pursuing you.
Challenging? Off course!
My heartbeats, the adrenaline burst, and a lot of strategic approach proves it.
Realistic? Mmmm, I think so.
You’re not a bad boy, a devout Muslim, and you’re stay around my resident. I can see you at least once a week. Contacting you via social media was easy.
But, why you made it impossible?
Your bellow-average sensitivity level make my pursue fruitless. 
I wonder, what moves that can passing through your thick head straight to your heart?


Jumat, 31 Januari 2014

Hujan Deres

Hari yang cerah ini, dimana matahari nyembul malu-malu di balik mendung dan suasana sesendu biasanya, temanku dateng. Nato-chan dan Nee-chan. Mereka menghadirkan warna baru pada hidupku yang semakin lama semakin abu-abu ceileh. Well, that's true. Dari mereka, aku dapet inspirasi dan kemauan untuk nulis lagi. Semoga mereka berdua sering-sering main. Jadi blog ini banyak isinya :P 

Aku juga percaya kalo kedatengan tamu itu bawa rezeki. Buktinya sore tadi aku bisa ngobrol sama si Mas *sang An UnRequired itu loooh* :) Dua jam lagi. Yuhuuuu!!!!

Balik lagi ke topik utama. Sebenernya hujan malem ini nggak terlalu deres. Tapi aku, sebagai penduduk desa yang mungkin sedikit alay merasa bahwa ini adalah hujan paling deres musim ini ^^v. Ya~h kalo selama berhari-hari kamu cuma ditemani oleh mendung dan gerimis kecil, pasti perasaanmu sama kaya' perasaanku.

Hujan ini dimulai setelah aku menghilang tanpa pamit pada Mas-nya. Eh, bukan berarti dia kesini. Bisa seneng tujuh hari tujuh malem aku :P Xixixi. Aku cuma menghilang dari chat fb kami. Ini pertama kalinya kami saling nge-chat tanpa ngomongin kuliah atau tugas. Kami ngomongin masalah organisasi hiks, nyesek dah. Dari chat kali ini, aku sadar. Mas-nya nggak sejutek yang kukira. Tapi tetep, dia orang ter-cool yang pernah kukenal ^^

Nah, hujan ini nemenin aku ngelakuin tugas rumahan the only girl. Nyiapin masakan, jadi asisten umum di dapur, makan, dan cuci piring. Baru kali ini aku cepet-cepet ngelakuin semuanya. Ya, nggak lain dan nggak bukan adalah supaya bisa nge-chat mas-nya lagi^^

Pas makan, aku nyeletuk. 'Eh, kok hujannya deres yah?'

Ortuku yang kebetulan lagi nemenin aku makan, langsung teringat sama kasus-kasus banjir yang pernah dateng ke rumah ini. Well, walaupun itu udah 7 tahun silam ortuku jadi mulai was-was. Pasalnya daerah-daerah yang tak pernah terjamah banjir, kebanjiran. Gimana kalo banjir memutuskan untuk bertandang lagi? Pikiran itu berseliweran dalam kepala mereka.

Apa yang kulakukan pada orangtuaku? Euw aku jadi nyesel karena nyeletuk sembarangan >.< Untuk membayar rasa bersalah, aku mengamini do'a-do'a ortuku dengan khidmat.

Da~n, 
Eng, ing, eng... 
Hal yang ngebuat aku buru-buru...
Balasan chat yang kudamba belum juga mampir.
Padahal aku dah nunggu 2 jam
Si Mas-nya lupa kali ya~
 
Uuuuuuh, nyessseeeeek >3<

Jumat, 20 Desember 2013

You Love Me



[Boy’s POV]

Ibu jariku berhenti di atas gambar telepon bewarna hijau. Keraguan lagi-lagi menghinggapi hatiku. Sudah seminggu lebih aku ingin menelponmu. Tapi tarik ulur yang dilakukan hati dan otakku selalu membuatku mundur. 

Minggu, 15 Desember 2013

An Un-Requited #12

Aku ingin belajar menyukaimu dengan sederhana...
Tanpa resiko terluka
Tanpa angan untuk bersama
Tanpa keinginan untuk bertatap muka
Apalagi bercengkerama
Cukup dengan membiarkan rindu mengalir lewat doa

Walau begitu, perut ini masih bereaksi tiap teringat
Usus ini serasa terbelit saat namamu terucap

Allah, semoga rasa ini tak membuatku menjauh
Semoga aku bisa menyikapi rasa ini dengan baik
Amiiin

^_____^

Kamis, 12 Desember 2013

Kode



“Aku nggak cukup ya buat kamu?” dia menatapku dengan pandangan sayu.

Kucoba berhenti untuk berpikir yang tidak-tidak. Mengabaikan sedikit ekspresi sedih yang ada di matanya. “Kenapa tiba-tiba tanya kaya’ gitu?”

“Kamu selalu nyapa mereka dengan senyum. Kamu ngomong sama mereka pake’ nada lembut. Bahkan, kadang-kadang ada kesan manja. Emoticon yang kamu kirim tiap sms-mu se-alay yang kamu kirimin ke aku.” Ia menghela napas. Seakan hidupnya bertambah berat berkali-kali lipat. “Sepertinya, kedudukanku dengan mereka di hatimu sama.”

“Kenapa kamu pikir kalau kamu itu seharusnya beda?”

An Un-Requited #11



11 December 2013

Tak bisa kupercaya. Setelah 3 tahun penuh vakum dari dunia persepakbolaan, aku kembali ke lapangan. Memang sih, aku bukan pemain yang hebat. Tapi paling tidak, aku tak takut pada bola yang datang dan aku bisa men ggiringnya. Untuk memasukkan sebuah bola ke gawang, aku belum sampai ke level itu. 

So, sore ini aku bermain futsal. Mewakili angkatanku. Manajemen 2013. Melawan kakak tingkat angkatan 2010. Bayangkan! Betapa groginya aku. Melawan kakak yang sudah berpengalaman, di babak final pula! Untunglah teman-teman satu timku bisa diandalkan. Jadilah, kami memenangi pertandingan sore ini. Alhamdulillah  ^____^

Dan kau bisa menebak. Mataku mencari-cari sosokmu di antara para penonton. Sepercik harapan untuk merasakan keberadaanmu kusimpan sampai akhir. Entah mendapatimu di bangku penonton, di jendela sekre, maupun di jendela mushola. Aku benar-benar bertemu dirimu sore ini. 

Seperti biasa, takdir ingin bermain denganku. Sampai peluit pertandingan berakhir, kau tetap tak memunculkan diri. Ha~h, apa aku harus mengirim undangan dulu sebelum bertemu denganmu?

Bukannya aku ingin pamer kalau aku bisa main futsal. Aku hanya ingin kau tahu beberapa hal lebih banyak tentangku. Dan siapa tahu, kau mau mengajariku teknik futsal yang benar ^^

Lebih-lebih kalau kau mau bermain denganku… Aku pasti bahagia (°°)  

Senin, 09 Desember 2013

An Un-Requited #10

-____-
Setiap kali pertanyaan tak penting yang kukeluarkan,
selalu kau balas dengan emot itu. Ada hubungan apa antara kau dan emoticon di atas?
Sepertinya kalian mesra sekali =3=
Membuatku cemburu.

Itukah satu-satunya emoticon yang kau punya?
Apakah kau semalas itu untuk mengetik emoticon lain?
Atau itulah emoticon yang kau berikan pada semua orang yang tak penting?
Seperti aku...