Minggu, 08 Desember 2013

An Un-Required #04

Untuk ketiga kalinya, kau bicara langsung padaku.
Seperti yang lalu, tanpa menatapku.
Mengucapkan kata-kata sehemat mungkin.
Seperlunya dan pergi.

Bagaimana bisa kalimat yang kurang dari sepuluh kata mencabik hatiku?
Padahal, kata-kata itu bukan lah kata-kata yang kasar.
Nadanya pun biasa. Tanpa penekanan apa pun.
Tapi rasanya, aku ingin menangis setelah mendengarnya.
Menangis sebanyak yang kubisa. Hingga rasa sakit dalam hati ini menghilang.
Tapi yang kulakukan hanya terdiam. Menahan luka yang menganga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar