Minggu, 08 Desember 2013

An Un-Requited #02

Sore itu, kau mengajakku untuk bertemu.
Entah mengapa, aku merasa senang.
Akhirnya setelah berkali-kali menolak ajakanku, kau mau juga bertemu denganku.
Mengadakan kontak langsung yang pertama kalinya.
Bukan lagi lewat sms maupun e-mail.

Sepuluh menit.
Setengah jam.
Satu jam.
Satu jam setengah.
Tak terhitung berapa kali aku menengok ke arah pintu.
Kau tak juga muncul.
Sms-ku tak kau balas.
Teleponku tak kau angkat.
Sampai-sampai, aku khawatir kalau hape-mu mati karena misscall-ku.
Tak tahukah engakau?
Perutku berputar-putar mengkhawatirkanmu.
Pikiranku tak lagi jernih.
Aku bertanya-tanya.
Kenapa kau tak muncul?
Apa yang terjadi padamu?

Dan lagi-lagi, hanya aku yang berpikir terlalu jauh.
Satu-satunya orang yang khawatir.
Orang bodoh yang khawatir.
Karena ternyata, kau tak peduli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar